Monday, December 20, 2010

Omega Constellation 561 Hidden Crown



Gold capped top, cal.561 circa 1965. Mint condition

Sunday, December 12, 2010

Rolex GMT Master 1675 ca.1968, MK.1 dial



Mk. 1 matte dial, blue/purple bezel insert, cal. 1570 non hack, semua masih bawaan asli arloji. Blue/purple bezel termasuk cukup langka karena hanya diproduksi pada tahun 1968 dan merupakan bawaan asli jam ini. Kondisi keseluruhan masih sangat baik. Dipasangkan dengan solid oyster bracelet sehingga lebih nyaman dipakai.






Monday, December 06, 2010

Omega Speedy Pro on Genuine Alligator Strap


Speedmaster 105.012-66 on 20/16 black alligator strap w/ vintage Omega tang buckle. Karena cari jam antik yang mulus sudah semakin susah, supaya gak bosan saya iseng melakukan eksperimen. Awalnya hanya iseng untuk coba pasang strap ukuran 20/16 yang biasa digunakan untuk Rolex dresswatch. Ide ini didapat karena kebanyakan strap vintage memiliki perbedaan yang cukup ekstrem antara ukuran lug dengan buckle. Lug 20mm dengan buckle 16mm banyak ditemukan pada arloji2 era 60-70an. Saya coba pasangkan tali kulit yang terbuat dari kulit alligator asli, bukan print atau sering disebut croco grain). Sewaktu masih baru, sekilas memang tampak sama dengan strap kulit motif croco yang banyak dijual dengan harga tidak terlalu mahal. Namun setelah agak lama, strap kulit alligator ini akan semakin bagus dan nampak sangat berbeda dengan strap yang motifnya hanya di print (pendapat pribadi). Dipasangkan dengan buckle omega ukuran 16mm, sekarang Speedy 321 saya punya penampilan baru.

Thursday, December 02, 2010

Twin Tuna; Darth Tuna vs Golden Tuna 1000m



Darth Tuna vs Golden Tuna. Maaf belum bisa cerita banyak untuk golden tuna, saya masih bingung dan cari2 info untuk jam ini. Setau saya golden tuna sudah discontinue, tapi kok masih ada dijual dalam kondisi brand new. Ya, saya beli dalam kondisi brand new dan garansi resmi Seiko International.

Tuesday, November 30, 2010

Rolex GMT Master 1675 Mini Dial (MK 3)



Pabrikan Rolex kerap mengeluarkan beberapa tipe dial untuk tiap ref model number. Pembagian ini ditentukan lewat masa2 tahun pembuatan arloji tersebut. Biasanya dikenal dengan istilah dial Mk.1, Mk.2, dst. Sejak dihentikannya produksi 1675 yang menggunakan pointed crown guard, rolex sempat mengeluarkan 1675 dengan crown guard model baru (dikenal dengan istilah square crown guard) yang masih menggunakan dial tipe lama, yaitu gilt dial (dial dengan penulisan emas dan warna hitam yang glossy). Mulai tahun 1968, dial pada tipe 1675 sudah menggunakan penulisan berwarna putih dengan warna dasar hitam doff (dikenal dengan matte dial). Ada 5 generasi matte dial dari sejak tahun 1968 s/d sekitar tahun 1979 dimana produksi 1675 dihentikan.

Dari ke-5 generasi tersebut, dial generasi ke-3 (Mk.3) memiliki masa produksinya cukup pendek yaitu dari nomer seri 3,5xx,xxx s/d 4,xxx,xxx. Ini adalah range produksi sekitar tahun 1972 - 1973/74. Hal tersebut bukan berarti 1675 dengan dial Mk.3 diproduksi sebanyak 500,000 unit. Rolex menggunakan nomer seri pre-numbered untuk seluruh model produksinya dari sejak pertama kali membuat arloji. Sehingga dari 500,000 unit produksinya pada masa itu, GMT 1675 hanyalah sebagian kecil dari jumlah yang dibuat. Disamping itu tidak semua 1675 dalam range produksi yang sudah disematkan dial tipe Mk.3, karena biasanya pabrikan sering memasangkan dial dari generasi sebelumnya (istilahnya ngabisin stok). Dari banyak referensi yang saya baca, entah kenapa justru sangat jarang ditemukan dial Mk.3 pada serial produksi diatas 4,xxx,xxx. Jadi kesimpulan sementara, dial Mk.3 ini diproduksi tidak banyak, sehingga hampir bisa dipastikan tidak ada istilah 'ngabisin stok' untuk dial generasi ini.

Foto dipinjam dari blog JamKuno waktu GTG tgl 27 Nov 2010.
Maklum, saya males klo harus foto2 lagi pakai box aslinya

Dial 1675 tipe Mk.3 ini sering disebut dengan istilah 'mini dial' atau 'radial dial'. Ciri khas design yang membedakan dari generasi dial lainnya terdapat pada bulatan index yang lebih kecil, dan terletak lebih menjorok ke dalam/tengah2 dial. Begitu juga offset penulisan yang otomatis ikut lebih bergeser ke tengah. Kalau melihat market di forum2 internasional, 1675 dengan dial Mk.3 memiliki value lebih tinggi sekitar 25-30% dibandingkan dengan dial generasi lain (kecuali gilt dial, klo ini beda cerita).



1675 yang saya miliki ini mempunyai nomer seri 3,8xx,xxx. Dial Mk.3 dengan insert bezel dari generasi yang sama dan sudah mulai memudar. Casing unpolished, beveled lugsnya masih terlihat jelas walaupun sudah tidak terlalu kontras warna polished-nya. Rantai asli bawaannya adalah oyster folded, namun agar lebih nyaman dipakai saya pasangkan dengan solid oyster bawaan 1675 dari tahun 1978. Kebetulan saya punya solid oyster untuk 1675 yang kondisinya masih sangat baik, sehingga seimbang dengan kondisi arlojinya. Sementara kondisi mesin, dial, dan jarum2nya masih sangat baik walaupun tritium pada index dan jarum sudah sedikit berubah warna (patina), dengan perubahan warna yang sangat merata.


Tuesday, November 23, 2010

Rolex GMT Master 1675 18K



Brown dial with nipple index, cal.1570, genuine Rolex croco with 18K buckle.

Friday, November 19, 2010

Seiko Prospex Marinemaster 1000m SBBN011; Darth Tuna



Sejak pertama memiliki Seiko Tuna 300m, saya langsung tertarik untuk mencari versi 1000m. Lagi2 kesempatan datang tanpa diduga, hanya selang 2 minggu saya berhasil mengakuisisi versi 1000m yang sudah discontinue ini. SBBN011 alias Darth Tuna. Saat ini SBBN011 telah digantikan oleh SBBN013. Perbedaan terdapat di penulisan Marinemaster pada dial, dan crown yang sudah ada logo 'S'. Selebihnya sama persis dengan SBBN011.

Movement yang digunakan adalah quartz cal.7C46, sudah pernah saya bahas di posting sebelumnya karena sama persis dengan movement versi 300m atau SBBN017. Diameter arloji ini cukup membuat ragu untuk memakainya, 48mm w/o crown. Namun lugs berada di tempat yang tepat, sehingga tidak mengganggu walaupun untuk ukuran pergelangan tangan rata2 orang Asia.



Casing arloji ini menggunakan struktur monocoque yang berbahan dasar titanium. Dilapis menggunakan IP coating, sehingga warnanya menjadi abu2 tua kehitaman. Shroud masih menjadi pertanyaan, banyak yang berpendapat bahwa shroud terbuat dari zirconium ceramic. Tetapi ada yang berpendapat bahwa shroud juga terbuat dari titanium dan menggunakan ceramic coating. Bezel terbuat dari steel yang juga menggunakan IP coating. Click bezel sangat presisi dan jauh melebihi kualitas bezel pada tuna 300m.


Dial berwarna hitam pekat, saya pernah baca di suatu review artikel untuk SBBN011 dikatakan bahwa warna dial adalah ter-hitam dari yang hitam (gak ngerti gimana menjelaskannya). Tulisan Seiko masih menggunakan teknik applied, begitu juga index2nya seperti membentuk kontur yang agak menonjol walaupun sebenarnya bukan dipasang dengan teknik applied.


Kaca sudah menggunakan AR Sapphire dengan ketebalan 4mm, wajar untuk menahan tekanan s/d 100atm. Sebenarnya yang paling saya suka dari arloji ini selain design dan presence-nya yang sangat menarik, adalah 'niat' Seiko dalam membuat jam ini. Titanium dengan IP coating, ceramic shroud, penggunaan kaca AR Sapphire 4mm, detail dial yang sangat baik, bezel yang sangat presisi, menurut saya sangat value for money untuk sebuah arloji tools. Klo ditanya mungkin jam ini puncak kepuasan memiliki sebuah seiko tuna. Semua yang saya cari ada di arloji ini, gak lebih gak kurang. Mungkin suatu saat akan cari yang automatic, klo ada kesempatan pinginnya SBDX005.

Monday, November 15, 2010

Seiko Prospex Marinemaster SBBN017 Tuna Can



Sudah lama saya menginginkan untuk memiliki arloji ini. Waktu itu sekitar tahun 2007, seorang teman kantor saya lihat memakai jam 'aneh' dan menarik perhatian saya. Saya coba pinjam dan perhatikan detail2nya, sangat menarik. Saat itu jam yang dipakai rekan tersebut adalah Seiko SBBN007, yaitu tipe yang lebih tua satu generasi dibandingkan milik saya. Saya sangat suka jam ini, namun tidak terlalu ngoyo untuk memilikinya, sehingga niat untuk membeli sempat tertunda sekitar 3 tahun. Lagipula saya lebih fokus kepada arloji2 antik yang menurut saya lebih menarik. Arloji antik memerlukan kalkulasi yang tepat untuk diakuisisi, momentum itu kadang hanya datang sekali. Kalau jam2 yang masih dijual barunya di toko, bisa kapan saja dibeli. Saya pernah hampir membeli arloji ini ketika sedang plesir ke Hongkong, namun harga yang ditawarkan cukup membuat dahi berkerut. Tapi kapan lagi? Arloji ini tidak bisa dibeli dengan bebas di Indonesia, karena memang khusus dipasarkan di Jepang (JDM). Lagi2 saya mengurungkan niat saat itu. Gak disangka, beberapa minggu yang lalu datang kesempatan untuk memiliki, tentunya dengan harga yang menurut saya sangat reasonable.


Seiko SBBN017 ini adalah salah satu dari 2 model Seiko Tuna 300m yang diproduksi saat ini. Model lainnya adalah SBBN015. SBBN015 menggunakan bezel insert warna hitam, dijual dengan menggunakan rantai, dan finishing shroud dengan tyle brushed. Arloji saya menggunakan bezel insert warna steel, dijual menggunakan rubber strap, finishing shroud menggunakan bead blasted.
Arloji ini digerakkan oleh movement quartz 7C46. Banyak yang mengatakan bahwa movement ini merupakan high end quartz. Menurut saya tidak, lebih tepat jika dikatakan bahwa movement ini adalah work horse. Durabilitasnya amat tinggi. HEQ lebih diutamakan ke akurasi, sedangkan 7C46 ini lebih mengutamakan daya tahan serta kehandalan. Walaupun demikian, 7C46 adalah movement yang didedikasikan khusus untuk Seiko shrouded diver. Sehingga tidak ada jenis/tipe seiko lain yang menggunakan movement ini selain dari tipe tuna. Movement juga terbuat dari metal secara keseluruhan, menggunakan 7 jewels, sehingga dapat dikatakan bahwa ini bukan movement quartz kebanyakan. Daya tahan batre juga cukup lama, yaitu 5 tahun.

Domed hardlex crystal yang digunakan juga sangat menarik perhatian saya, awalnya agak janggal tapi lama2 jadi semakin bagus (pendapat pribadi). Finishing secara overall sangat memenuhi nilai value for money. Saya tidak mau mengatakan sangat bagus dibandingkan arloji A. B, C atau D. Menurut saya bagus dibandingkan harga yang kita bayarkan untuk arloji ini. Karena masih ada seiko Tuna 1000m yang menurut saya sangat bagus dan lebih value for money dibandingkan tuna 300m. Tunggu postingan berikutnya!

Thursday, August 12, 2010

Titus Chronograph Racing Dial w/ Valjoux 7733


Cukup lama saya berusaha mendapatkan arloji ini dari seorang rekan. Beberapa kali negosiasi yang gagal, sampai pernah jam ini statusnya berubah jadi 'gak dijual' oleh pemiliknya. Jarang sekali, bahkan baru sekali ini saya menemukan arloji Titus dengan fungsi chronograph. Uniknya, counter chronograph hanya dapat mengitung sampai dengan 45 menit. Arloji dengan fungsi chrono seperti ini sering dijuluki dengan istilah "soccer chronograph" alias penghitung waktu untuk permainan sepakbola (karena setiap babak lamanya 45 menit).
Kondisi arloji ini dalam keadaan utuh dan sangat mulus. Casing terbuat dari all stainless steel dalam kondisi unpolished, dan hanya terdapat minor scratch. Mesin valjoux 7733 manual wind, rantai asli Titus dengan model folded di setiap bagian link-nya.




Wednesday, June 16, 2010

Omega Speedmaster Professional Cal. 321; 105.012-66



Ref 105.012 adalah Speedmaster pertama yang menyandang nama Professional. Selain itu, ini merupakan model Speedmaster pertama yang menggunakan bombe lugs, serta memiliki crown guard. Speedmaster koleksi saya ini masih full original dan sama sekali belum pernah dipoles casingnya, bahkan belum pernah diservis mesinnya. Jalannya masih sangat akurat dan power reserve lebih dari 48 jam. Movement masih menggunakan cal.321 yang berbasis dari lemania 27 CHRO C12 / Lemania 2310. "27 CHRO C12" artinya, diameter movement 27mm, chronograph, dan menggunakan 12 hours totalizer.

Sekilas model Speedmaster Professional tidak pernah berubah bahkan hingga model terbaru yang sekarang masih dipasarkan. Namun apabila diperhatikan, cukup banyak detail2 yang membedakan Speedmaster cal.321 dengan generasi berikutnya, dan akan sangat terlihat apabila melihat presence dari jam ini secara langsung. Perbedaan2 tersebut a.l:
  • Logo Omega masih menggunakan applied logo, berbeda dengan generasi yang menggunakan cal.861 yang mana logo Omega sudah dicetak sablon
  • Dial masih menggunakan design pie-pan. Agak susah mengenalinya lewat foto.
  • Index-index hour marker lebih panjang dan memotong index-index minute marker.
  • Ukuran lugs yang sedikit lebih lebar dan lebih tebal dibandingkan dengan speedmaster 861. Perbedaan inilah yang cukup mencolok dan membuat Speedy 321 terlihat berbeda ketika dipakai dibandingkan dengan speedy 861
Rantai yang digunakan pada arloji ini menggunakan ref.1039 dengan end link 516. Saat ini sangat sulit mendapatkan rantai model ini dalam kondisi baik dan masih utuh. Bagian mata rantai yang dekat dengan buckle menggunakan flexible fit.

Thursday, May 20, 2010

Seiko SARB031; Poor Man's Grand Seiko


Seiko SRB031 ditujukan khusus untuk pasaran dometik Jepang. Menggunakan automatic caliber 6R15 yang dapat di hand winding dan memiliki hacking feature. Diameter 36mm tanpa crown sangat pas sebagai dress watch. Karena keseluruhan penampang jam 'terisi' oleh dial, sama sekali tidak mengesankan ukuran 36mm yang bagi sebagian orang dianggap terlalu kecil. Banyak 'bonus' yang didapat dari arloji ini, yang menurut saya amat layak dibandingkan dengan harganya. Selain fitur hand winding dan hacking, jam ini menggunakan signed crown berlogo 'S'. Detail pembuatan juga sangat baik. Kesimpulan saya, ini jam yang murah tapi gak murahan..



Tuesday, May 18, 2010

My Favorite Rolex, GMT Master 1675 Pepsi

Salah satu arloji vintage favorit saya adalah Rolex GMT 1675. Ref. 1675 merupakan generasi ke-2 dari tipe Rolex GMT Master. Ref. sebelumnya adalah GMT Master 6542 yang mulai diperkenalkan tahun 1954 dan produksiya berakhir pada 1959. Sedangkan ref 1675 mulai diproduksi pada tahun 1959 dan produksi berakhir pada 1980. Ini merupakan tipe GMT Master dengan masa produksi terpanjang (+/- 21th).
Beberapa alasan kenapa saya menyukai GMT Master, a.l :
  • Design original dan sangat iconic. GMT Master adalah arloji pertama dengan fungsi penunjuk 2 waktu berbeda.
  • Fungsi dual time sangat cocok untuk traveling, gak perlu lagi setel2 jam untuk dicocokkan dengan zona waktu setempat. Tinggal putar bezel, waktu setempat dan waktu di Jakarta langsung bisa dibaca bersamaan.
  • Mesin caliber 1570 sangat tangguh (sejauh pengalaman saya), ibarat mobil ketahanan mesin 1570 bisa dianalogikan dengan mesin Kijang atau Mercedes (kok jauh amat ya?). But that's the fact (lagi2 sejauh pengalaman saya..)
  • Arloji ini cocok digunakan untuk segala situasi, terlebih bila kemampuan water proof masih dipertahankan.
  • Ukuran sangat pas, tidak terlalu kecil/besar, tidak terlalu tebal/tipis. Pas!!
Sudah beberapa kali saya memiliki GMT Master vintage, dari tipe 16750, 16753, dan beberapa 1675 termasuk yang pointed guard. Jam yang satu ini merupakan 1675 terbaik yang pernah saya miliki. Beberapa kali memiliki GMT Master, namun jam ini tetap saya keep. Jadi secara gak langsung ini adalah GMT 1675 yang paling lama ikut saya. Karena sayang mau dipakai, saya tetap menyimpan GMT 1675 lain sebagai pengganti dan jam ini hanya dipakai sekali2.. :-)

Semua yang ada pada jam ini masih original bawaannya, casingnya masih mulus dan sama sekali belum dipoles. Bezel pepsi juga asli bawaannya dan masih cerah warna merah-birunya. Jam ini memiliki nomer seri 5,2xx,xxx, buatan tahun 1977. Dialnya merupakan generasi ke-4 untuk tipe 1675 (MK IV) . Rantai oyster tebal juga masih sangat kencang. Nanti kapan2 saya foto bareng dengan box aslinya, papernya masih dalam proses pencarian oleh pemiliknya terdahulu. Mudah2an ketemu..


Tuesday, February 09, 2010

Rolex 1675 Pointy Guard on Duty



Rolex dikenal sebagai pionir atau yang pertama kali menciptakan arloji dengan fungsi dual time. Istilah yang lazim dipakai adalah arloji dengan fungsi GMT. Saat traveling, fungsi seperti ini sangat berguna. Saat ini saya menggunakan Rolex 1675 GMT buatan th 1960, dikenal luas sebagai GMT Pointed Crown Guard. Perbedaan waktu 13 jam dengan Jakarta hanya tinggal memutar bezel.

Thursday, January 21, 2010

Snapshots. Mulai Update Blog Lagi

Sudah hampir 2 bulan blog ini gak saya update. Karena kesibukan, selalu gak sempat setiap kali ingin posting arloji2 yang baru saya dapat maupun yang ingin saya jual. Hari ini agak santai, tapi belum bisa membahas secara detail tiap2 arloji. Sedikit foto2 supaya tampilan blog lebih 'segar'..